🔫 Report Text About Tanah Longsor
ChapterText Tanah di bawah cakarnya terasa perlahan beringsut. Penglihatan yang biasanya tajam dalam gelapnya malam kini harus terbatas dengan hujan deras yang membasahi sekujur tubuhnya, mengaburkan pandangan pada sekitarnya dan Toshirou tidak bisa melakukan apa-apa selain berkedip-kedip.
ReportText About Tanah Longsor. Oleh Diposting pada 26/02/2021. Gunung aktif yang sudah diketahui keaktivannya gunung bromo gunung merapi gunung galunggung gunung anakan. Adapan agreed definition many people is a tsunami. Untuk mengunduh File Gunakan tombol download dibawah ini. Contoh Explanation Text Tentang Tanah Longsor.
Groveto Report Second Quarter Fiscal 2022 Financial Results on August 11, 2022 . Acushnet Holdings Corp. Announces Second Quarter 2022 Financial Results . 12 results; next 12 results; Related News Stories JANGAN PERJUDIKAN KEDAULATAN NEGARA UNTUK POPULARITI DIRI. Malaysia Today
Menejemahkanreport text tentang tanah longsor - 10187216 sritomayahu62 sritomayahu62 08.04.2017 B. inggris Sekolah Menengah Atas terjawab Menejemahkan report text tentang tanah longsor 1 Lihat jawaban Iklan
Iapun belum dapat memastikan penyebab pasti bencana longsor tersebut, karena peniraman terdapat sejumlah galian c yang cukup rawan terjadinya longsor - Halaman all
CitationReport. Subjects. 483654. Penentuan Keserataan Tanah Sawah Melalui Alat Pengukur Kedalaman Air Jurnal Teknologi (Sciences and Engineering), 2020. 0. RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KECEPATAN AKUSTIK DAN KADAR AIR VOLUMETRIK UNTUK MONITORING TANAH LONGSOR. Jurnal Geosaintek (0.2 1), 6, 51. 2020. 0. ALAT PENGUKUR PH BERBASIS ARDUINO.
POINT01. 2022年新作 パーカー-SUPREME Icy Arc Hooded Sweatshirt フーディー. ドローン点検 など日々進化し続ける技術を取り入れ、. 時代のニーズに合わせて最適な施工をお届けします。. TECHNOLOGY. POINT 02. 2022年新作 パーカー-SUPREME Icy Arc Hooded Sweatshirt フーディー
SumberFoto: Humas Polda Jabar. BANDUNG, - Hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Soreang menyisakan dampak yang kurang baik, pasalnya tebing setinggi 7 meter dan panjang kurang lebih 20 meter mengalami longsor serta sebagian tanah yang diikuti material batu menutup sebagian akses jalan sehingga menyebabkan kemacetan.
TORAJADAILYCOM, SANGALLA - Cuaca buruk yang terus menerus melanda wilayah Toraja dalan sebulan terakhir memicu terjadinya bencana tanah longsor serta pohon tumbang. Akibatnya, beberapa bangunan dan infrastruktur jalan rusak. Seperti yang terjadi di Lembang Tombang Datu, Kecamatan Sangalla Utara tepatnya di lokasi Sekolah Dasar Negeri.
. Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana tanah longsor yang tinggi disebabkan faktor iklim dan cuaca yang mendominasi lebih dari 90%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis secara bibliometrik terhadap topik tanah longsor di Indonesia berdasarkan bidang ilmu sains dan teknik. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu 1 pengumpulan data penelitian; 2 memvisualisasikan bibliografi yang diperoleh pada tahap pertama; dan 3 analisis hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis blibiometrik dapat digunakan untuk menganalisis karya ilmiah bidang penelitian tanah longsor berdasarkan klasifikasi yang disesuaikan dengan kata kunci yang digunakan. Meningkatnya jumlah kejadian tanah longsor beberapa tahun belakangan erat kaitannya dengan perkembangan informasi dan perkembangan jumlah penelitian tanah longsor dalam bidang sains dan teknik. Dengan pemaparan kata kunci dan co-citation terkait artikel dapat ditemukan kebaruan dari topik yang akan diteliti selanjutnya sebagai pengembangan penelitian terkait tanah longsor. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free G-Tech Jurnal Teknologi Terapan Volume 7, No. 1 Jauari 2023, hal. 247-254 E-ISSN 2623-064x P-ISSN 2580-8737 This is an open access article under the CC BY license Tren Penelitian Tanah Longsor di Indonesia Rentang Tahun 2011-2021 Berdasarkan Analisis Bibliometrik Meli Muchlian1🖂, Leli Honesti2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Padang, Indonesia Riwayat Artikel Diserahkan 13-12-2022 Direvisi 25-12-2022 Diterima 30-12-2022 Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana tanah longsor yang tinggi disebabkan faktor iklim dan cuaca yang mendominasi lebih dari 90%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis secara bibliometrik terhadap topik tanah longsor di Indonesia berdasarkan bidang ilmu sains dan teknik. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu 1 pengumpulan data penelitian; 2 memvisualisasikan bibliografi yang diperoleh pada tahap pertama; dan 3 analisis hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis blibiometrik dapat digunakan untuk menganalisis karya ilmiah bidang penelitian tanah longsor berdasarkan klasifikasi yang disesuaikan dengan kata kunci yang digunakan. Meningkatnya jumlah kejadian tanah longsor beberapa tahun belakangan erat kaitannya dengan perkembangan informasi dan perkembangan jumlah penelitian tanah longsor dalam bidang sains dan teknik. Dengan pemaparan kata kunci dan co-citation terkait artikel dapat ditemukan kebaruan dari topik yang akan diteliti selanjutnya sebagai pengembangan penelitian terkait tanah longsor. Tanah Longsor, Tren, Bibliometrik, Co-Citation Indonesia has a high risk of landslides because climate and weather factors dominate more than 90%. This study aims to analyze the landslide topic in Indonesia using bibliometrically based on science and engineering fields. This research consists of three stages, namely 1 research data collection; 2 visualizing the bibliography obtained in the first stage; and 3 analysis of research results. The study results show that bibliometric analysis can be used to analyze scientific works in landslide field research based on the classification adjusted to the keywords. The increasing number of landslide events in recent years is closely related to the development of information and the number of landslide research in science and engineering. With the exposure of keywords and co-citations related to the article, new topics are to be studied further as the development of research related to landslides. Landslide, Trend, Bibliometric, Co-Citation Corresponding Author Meli Muchlian Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Padang, Indonesia Jl. Gajah Mada, Kec. Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat 25173 Email melimuchlian PENDAHULUAN Tanah longsor merupakan bencana yang disebabkan oleh interaksi kompleks dari beberapa faktor, termasuk proses dinamis, variabel kondisi tanah dan gangguan antropogenik Zhou dkk., 2013. Tanah longsor merupakan bencana yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia yang jumlahnya termasuk banyak secara global Petley, 2012. Bencana tanah longsor telah mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas manusia, kerusakan infrastruktur dan Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … pemutusan moda transportasi yang mempengaruhi kegiatan ekonomi Bruggers dkk., 2011; Dijkstra dkk., 2014. Terdapat dua metoda yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebab dan akibat dari bencana tanah longsor yaitu metode struktural dan metode non struktural. Metode struktural di antaranya perhitungan stabilitas lereng, pengaturan drainase, perbaikan vegetasi dan pembuatan dinding penahan lereng Chakraborty & Goswami, 2018. Metode nonstruktural di antaranya peringatan dini, perencanaan penggunaan lahan, rute pelarian dan manajemen keadaan darurat Abeykoon dkk., 2018; Motsi dkk., 2019. Dalam beberapa kondisi terkadang kedua metode tersebut digunakan secara bersamaan. Tinjauan kepustakaan yang terstruktur akan memudahkan penulis dalam mengeksplorasi sebaran topik penelitian, memilih masalah yang akan diangkat, mengevaluasi kontribusi dan mensintesis data yang diperoleh untuk digunakan pada bidang ilmu tertentu Keathley-Herring dkk., 2016. Analisis bibliometrik dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil jurnal ilmiah atau memahami struktur intelektual dari berbagai bidang ilmu Gaviria-Marin dkk., 2018. Hasil penelitian dengan topik tanah longsor telah dipublikasikan di sejumlah besar tulisan di dunia. Penelitian bibliometrik bertujuan untuk meringkas tren penelitian tentang tanah longsor secara global dan sebagai petunjuk untuk penelitian selanjutnya. Analisis bibliometrik telah diterapkan pada artikel-artikel terkait tanah longsor dari database Science Citation Index-Expanded SCIE dan Social Sciences Citation Index SSCI selama periode 1991-2014 Wu dkk., 2015. Analisis bibliometrik tentang jenis-jenis tanah longsor dari data United States Geological Survey USGS melalui database SCOPUS juga telah dilakukan menggunakan perangkat lunak VOSviewer versi Carrión-Mero dkk., 2021. Berbagai penelitian terkait tanah longsor yang ditinjau di Indonesia telah banyak dipublikasikan baik secara nasional maupun internasional. Secara nasional data kejadian bencana tanah longsor dapat diakses melalui situs BNPB, 2021. Jumlah kejadian tanah longsor di Indonesia selama rentang 10 tahun terakhir memiliki tren yang meningkat Muchlian dkk., 2022. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis bibliometrik terhadap tanah longsor di Indonesia berdasarkan bidang ilmu sains dan teknik. Dengan analisis tersebut dapat dipetakan bentuk sebaran tinjauan ilmiah tanah longsor yang memungkinkan peneliti selanjutnya untuk melihat pendekatan baru pada ruang lingkup penelitian terkait tanah longsor di Indonesia. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Analisis bibliometrik digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menyaring dan mengelompokkan penelitian tanah longsor. Secara umum penelitian ini terdiri atas tiga tahapan. Tahap pertama yaitu pengumpulan data penelitian. Tahapan penelitian ini menggunakan perangkat lunak Publish or Perish 7 dengan sumber karya ilmiah dari basis data google scholar. Jenis publikasi yang digunakan adalah jurnal, prosiding dan tesis. Kata kunci yang digunakan adalah “tanah longsor” dan “lereng” dengan rentang tahun yang dibatasi dari 2011 sampai 2021. Artikel yang telah dikumpulkan selanjutnya disortir berdasarkan bidang rumpun ilmu sains dan teknik, selanjutnya diunduh dalam format RIS Reasearch Information Systems dan format .csv yang dikonversi dalam format microsoft excel untuk mengelompokkan berdasarkan tahun penerbitan. Tahap kedua adalah memvisualkan bibliografi yang diperoleh pada tahap pertama. Perangkat lunak yang digunakan adalah VOSviewer Dokumen jurnal, prosiding dan tesis yang telah disimpan dalam format RIS digunakan secara bersamaan untuk menghasilkan visualisasi jaringan penelitian berdasarkan kata kunci dan visualisasi jaringan penelitian berdasarkan co-citation. Dalam prosesnya penelitian tunggal yang tidak memiliki jaringan penelitian diabaikan dan hasil visualisasi jaringan yang telah dihasilkan disimpan dalam format .jpg. Tahap ketiga adalah analisis hasil penelitian. Data visualisasi hasil penelitian tahap 2 dianalisis untuk membaca bagaimana sebaran kluster penelitian tanah longsor terkait kata kunci Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … dan co-citation yang telah dihasilkan. Analisis yang dihasilkan dapat digunakan untuk mementukan kebaruan dalam topik penelitian tanah longsor selanjutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Sepanjang tahun 2011 sampai 2021 topik penelitian tanah longsor dengan kata kunci tanah longsor dan lereng dalam bidang sains dan teknik menghasilkan 357 dokumen yang terdiri dari jurnal, prosiding dan tesis. Selama periode tersebut berbagai topik tentang tanah longsor dan lereng ditinjau dari berbagai sisi dalam bidang sains dan teknik. Setiap tahunnya jumlah artikel yang dihasilkan mengalami peningkatan, ini sebanding dengan jumlah kejadian bencana tanah longsor di Indonesia yang juga mengalami tren yang naik sehingga dapat dibuat hubungan bahwa kejadian tanah longsor memiliki masalah yang penting untuk dicarikan solusinya. Perkembangan jumlah dokumen setiap tahunnya dipaparkan pada Gambar 1. Gambar 1. Pertumbuhan jumlah karya ilmiah tentang tanah longsor Konstruksi peta bibliometrik tergantung pada apa yang ditetapkan dalam metodologi. Gambar 2 menunjukkan kata kunci yang digunakan penulis di Indonesia. Terdapat ada kesamaan penggunaan kata kunci dan menghasilkan lima 5 kelompok pengelompokan berdasarkan warna yang sama. Kata kunci yang digunakan pada kluster pertama merah yaitu landslide, slope, slope stability, stability, study. Kelompok ke dua hijau menggunakan kata kunci air, analisis, batuan penyusun lereng, jalan dan massa tanah. Kelompok ke tiga biru menggunakan kata kunci air tanah, dimensi, kestabilan lereng, longsoran lereng dan muka air tanah. Kelompok ke empat kuning menggunakan kata kunci analysis, area, Indonesia, probabilitas dan soil. Kelompok ke lima ungu menggunakan kata kunci bencana tanah, kabupaten dan mitigasi bencana. Analisis co-citation dapat digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antar dokumen, mengetahui basis pengetahuan dan struktur perkembangan suatu bidang ilmu. Ketika sebuah dokumen sering dikutip dalam sebuah publikasi lainnya, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat, sehingga memudahkan dalam mempertimbangkan artikel tersebut dalam bidang penelitian yang sama, namun dalam situasi tertentu bisa juga sebaliknya. Gambar 3 menunjukkan jaringan penulis bersama menggunakan perangkat lunak VOSviewer Jaringan yang terbentuk mewakili nama penulis, terkait topik dan bidang keahlian. Jaringan peneliti tersaji dalam dua belas 12 kelompok, dengan 37 penulis dengan 2 kutipan bersama. Kelompok 1 warna merah terdiri dari 7 penulis. Studi dalam kelompok ini fokus pada area penelitian tanah longsor terkait risiko tanah longsor, nilai faktor aman lereng dan kestabilan lereng Albar dkk., 2021; Amrullah dkk., 2019; Giffari dkk., 2020; Prasetyo dkk., 2020; Rusni dkk., Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … 2019; Sophian & Muslim, 2018. Penelitian ini bisa digolongkan pada penelitian tentang kestabilan lereng karena masih berfokus pada analisis awal. Kelompok 2 warna hijau terdiri dari 5 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada pengaruh muka air tanah, getaran dan Geological Strength Index GSI terhadap stabilitas lereng Aulia dkk., 2019; Sophian & Muslim, 2018; Vickyla dkk., 2019. Penelitian pada kelompok ini mulai mengunakan kata pengaruh faktor terhadap stabilitas lereng. Namun faktor yang dimaksud masih dari internal tanah lereng tersebut. Kelompok 3 warna biru terdiri dari 4 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada pengaruh intensitas curah hujan dan beban gempa terhadap stabilitas lereng, mengkaji jenis tanah vulkanik dan batuan potensi tanah longsor yang terjadi Darajaat dkk., 2020; Iqbal dkk., 2020; Permana dkk., 2020; Widisaputra dkk., 2020. Penelitian pada kelompok ini mulai mengunakan faktor luar dan uji dan analisis pada tanah lereng. Kelompok 4 warna kuning terdiri dari 4 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada nilai koefisien gempa horizontal terhadap keamanan lereng dan pemetaan zona kerentanan tanah longsor Hassanusi dkk., 2021; Shobari dkk., 2019. Penelitian pada kelompok ini mulai mengunakan faktor yang lebih spesifik terhadap keamanan lereng. Gambar 2. Visualisasi jaringan kata kunci dengan menetapkan warna untuk setiap kluster Gambar 3. Visualisasi jaringan co-citation pada setiap kluster Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … Pengelompokan berikutnya kelompok 5 warna ungu yang terdiri dari 4 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada pengaruh muka indeks geomorfik, air tanah dan beban gempa yang dikaitkan dengan faktor keamanan lereng Muslim dkk., 2021; Nugraha dkk., 2020; Ramadhian dkk., 2019. Penelitian pada kelompok ini masih memiliki kemiripan dengan kelompok 3 sebelumnya. Kelompok 6 warna biru muda terdiri dari 3 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada perancangan lereng yang stabil Purwaningsih dkk., 2020; Sidiq dkk., 2017. Penelitian pada kelompok ini merupakan kelanjutan dari penelitian pada kelompok 1 sampai 5. Kelompok 7 warna jingga terdiri dari 3 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada kajian geologi tanah longsoran pegunungan. Kelompok 8 warna jingga terdiri dari 2 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada kajian evaluasi kestabilan lereng Aprilia dkk., 2019. Kelompok 9 warna merah muda terdiri dari 2 penulis. Studi dalam kelompok ini berfokus pada kajian perencanaan lereng bangunan air Aulia dkk., 2019. Kelompok 10, 11 dan 12 masing-masing terdiri dari 1 penulis yang tinjauan masih terkait stabilitas lereng Pradana, 2013; Putranto dkk., 2019; Yusripar dkk., 2021. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis blibiometrik dapat digunakan untuk menganalisis karya ilmiah bidang penelitian tanah longsor berdasarkan klasifikasi yang disesuaikan dengan kata kunci yang digunakan. Hal ini membantu dalam eksplorasi dan analisis struktur penelitian yang dipublikasikan di Indonesia. Meningkatnya jumlah kejadian tanah longsor beberapa tahun belakangan erat kaitannya dengan perkembangan informasi dan perkembangan jumlah penelitian tanah longsor dalam bidang sains dan teknik. Dengan pemaparan kata kunci dan co-citation terkait artikel dapat ditemukan kebaruan dari topik yang akan diteliti selanjutnya sebagai pengembangan penelitian terkait tanah longsor. Saran Analisis blibiometrik dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan topik penelitian. Pengembangan untuk penelitian berikutnya adalah menggunakan kata kunci yang lebih spesifik untuk skala internasional pada penelitian terkait tanah longsor. Dengan demikian, bisa digunakan untuk menentukan kebaruan novelty penelitian berikutnya. REFERENSI Abeykoon, T., Gallage, C., Dareeju, B., & Trofimovs, J. 2018. Real-Time Monitoring and Wireless Data Transmission to Predict Rain-Induced Landslides In Critical Slopes. Australian Geomechanics Society, 53 3, 26. Albar, M., Zakaria, Z., & Sophian, R. 2021. Rasio Perubahan Nilai Faktor Keamanan Terhadap Perolehan Stripping Ratio pada Tambang Batubara. Geoscience Journal. Amrullah, M., Zakaria, Z., & Sophian, R. 2019. Optimisasi Kestabilan Lereng Tunggal Lapisan Overburden Rencana Tambang Mahayung Dengan Pendekatan Probabilistik. Aprilia, J., Muslim, D., Zakaria, Z., & Tedy, O. 2019. Evaluasi Kestabilan Lereng Tambang Batubara PIT “XY” menggunakan Metode Kesetimbangan Batas PT. BUKIT ASAM Tbk. Geoscience Journal. Aulia, S., Zakaria, Z., & Shopian, R. 2019. Pengaruh Getaran Terhadap Kestabilan Lereng Untuk Rencana Pembangunan Embung di Daerah Desa Cileles, Jatinangor. Geoscience Journal. BNPB. 2021. Data Informasi Bencana Indonesia. Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … Bruggers, D., Skinner, R., & Rudolph, R. W. 2011. Landslide Mitigation at Eden Canyon Road in Alameda County, California. C, 3706–3715. Carrión-Mero, P., Montalván-Burbano, N., Morante-Carballo, F., Quesada-Román, A., & Apolo-Masache, B. 2021. Worldwide Research Trends in Landslide Science. International Journal of Environmental Research and Public Health, 1818, Art. 18. Chakraborty, A., & Goswami, D. 2018. Three-dimensional 3D slope stability analysis using stability charts. International Journal of Geotechnical Engineering, 15. Darajaat, M., Iqbal, P., Zakaria, Z., & Muslim, D. 2020. Pengaruh Intensitas dan Durasi Hujan Terhadap Kestabilan Lereng Tanah Residual Vulkanik di Jalur Liwa-Kemuning, Lampung. Geoscience Journal. Dijkstra, T., Dixon, N., Crosby, C., Frost, M., Gunn, D., Fleming, P., & Wilks, J. 2014. Forecasting infrastructure resilience to climate change. Proceedings of the Institution of Civil Engineers - Transport, 1675, 269–280. Gaviria-Marin, M., Merigo, J. M., & Popa, S. 2018. Twenty years of the Journal of Knowledge Management A bibliometric analysis. Journal of Knowledge Management, 228, 1655–1687. Giffari, F., Zakaria, Z., & Sophian, R. 2020. Kajian Kestabilan Lereng Highwall dengan Metode Kesetimbangan Batas dan Probabilistik pada PIT Muara Tiga Besar Utara PT. Bukit Asam Tbk. Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Geoscience Journal. Hassanusi, A., Muslim, D., & Khoirullah, N. 2021. Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Geoscience Journal. Iqbal, P., Muslim, D., Zakaria, Z., & Permana, H. 2020. Geotechnical characteristics of volcanic red clay soil related to geoengineering problem in sekincau, sumatra, Indonesia. International Journal of …. Keathley-Herring, H., Van Aken, E., Gonzalez-Aleu, F., Deschamps, F., Letens, G., & Orlandini, P. C. 2016. Assessing the maturity of a research area Bibliometric review and proposed framework. Scientometrics, 1092, 927–951. Motsi, P. K., Mapekula, L., Kalumba, D., & Chibvura, C. 2019. Slope Stability Monitoring and Early-Warning System for Kariba Dam South Bank Slope. Geo-Congress 2019, 86–95. Muchlian, M., Honesti, L., & Roza, A. 2022. Analisis Trend Risiko Bencana Tanah Longsor di Indonesia. Seminar Nasional Riset & Inovasi Teknologi, 11, Art. 1. Muslim, G., Muslim, D., & Zakaria, Z. 2021. Asosiasi Indeks Geomorfik dengan Karakteristik Gerakan Tanah pada Daerah Liwa dan Sekitarnya, Kabupaten Lampung Barat, Indonesia. Geoscience Journal. Nugraha, A., Zakaria, Z., & Muslim, D. 2020. Pengaruh Muka Airtanah dan Beban Getaran terhadap Faktor Keamanan Lereng Studi Kasus Lereng di Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Geoscience Journal. Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … Permana, R., Buana, A., & Akmam, A. 2020. Using the Schlumberger configuration resistivity geoelectric method to estimate the rock structure at landslide zone in Malalak agam. Petley, D. 2012. Global patterns of loss of life from landslides. Geology, 4010, 927–930. Pradana, B. 2013. Analisis Kestabilan Lereng pada Perencanaan Pembangunan Tanggul Kali Semarang, Jawa Tengah. Prasetyo, M., Zakaria, Z., & Sophian, R. 2020. Hubungan Tinggi dan Sudut Lereng Terhadap Potensi Longsor Yang Diindikasikan Oleh Faktor Keamanan pada Lereng Tunggal. Geoscience Journal. Purwaningsih, R., Sophian, R., & Mulyo, A. 2020. Desain Lereng Stabil Dengan Menggunakan Metode Probabilistik Pada Low Wall Pit Y, PT. Pamapersada Nusantara Site Kideco, Kalimantan Timur. Query date 2022-12-10 084433. Putranto, D., Zakaria, Z., & Muslim, D. 2019. Penilaian Resiko Longsor untuk Stabilitas Lereng berdasarkan Metode Probabilitas Monte Carlo Studi Kasus Lingkar 3, Tambang Air Laya, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan. Geoscience Journal. Ramadhian, R., Zakaria, Z., Muslim, D., & ... 2019. Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Sudut Lereng Stabil pada PIT “X” PT. Borneo Indobara, Kalimantan Selatan. Rusni, S., Sophian, R., & Zakaria, Z. 2019. Probabilitas Longsor Pada Lereng Tambang Batubara Terbuka Sisi Sidewall Selatan Pit X, Kalimantan Selatan. Geoscience Journal, Query date 2022-12-10 084433. Shobari, A., Jabbari, M. I., & Khoirullah, N. 2019. Hubungan Nilai Koefisien Gempa Horizontal Kh Dengan Nilai Safety Factor Fs Daerah Cilengkrang, Jawa Barat. Sidiq, M., Zakaria, Z., & Mulyo, A. 2017. Rancangan Terasering untuk Stabilisasi Lereng pada Tambang Nikel Laterit. Geoscience Journal. Sophian, R., & Muslim, D. 2018. Pengaruh Geological STrength Index GSI Terhadap Nilai Faktor Keamanan Melalui Simulasi Kestabilan Lereng Tambang, Kecamatan Batu Kajang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Geoscience Journal. Vickyla, M., Sophian, I., & Muslim, D. 2019. Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Kestabilan Lereng Tambang X. Geoscience Journal. Widisaputra, R., Zakaria, Z., Sophian, R., & Iqbal, P. 2020. Pengaruh Beban Gempa terhadap Kestabilan Lereng Tanah Daerah Liwa dan Sekitarnya, Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Query date 2022-12-10 084433. Wu, X., Chen, X., Zhan, F. B., & Hong, S. 2015. Global research trends in landslides during 1991–2014 A bibliometric analysis. Landslides, 126, 1215–1226. Yusripar, M., Muslim, D., & Zakaria, Z. 2021. Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah dan Getaran Kendaraan terhadap Kestabilan Lereng Studi Kasus Lereng Spillway Proyek Bendungan Meli Muchlian DOI Tren Penelitian Tanah Longsor … Ciawi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Geoscience Journal. Zhou, J., Cui, P., & Yang, X. 2013. Dynamic process analysis for the initiation and movement of the Donghekou landslide-debris flow triggered by the Wenchuan earthquake. Journal of Asian Earth Sciences, 76, 70–84. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this are generated by natural causes and by human action, causing various geomorphological changes as well as physical and socioeconomic loss of the environment and human life. The study, characterization and implementation of techniques are essential to reduce land vulnerability, different socioeconomic sector susceptibility and actions to guarantee better slope stability with a significant positive impact on society. The aim of this work is the bibliometric analysis of the different types of landslides that the United States Geological Survey USGS emphasizes, through the SCOPUS database and the VOSviewer software, for the analysis of their structure, scientific production, and the close relationship with several scientific fields and its trends. The methodology focuses on i search criteria; ii data extraction and cleaning; iii generation of graphs and bibliometric mapping; and iv analysis of results and possible trends. The study and analysis of landslides are in a period of exponential growth, focusing mainly on techniques and solutions for the stabilization, prevention, and categorization of the most susceptible hillslope sectors. Therefore, this research field has the full collaboration of various authors and places a significant focus on the conceptual evolution of the landslide study of physical, mechanical, and mineralogy characterization of volcanic red clay soil in the Sekincau Sub-District, West Lampung, Indonesia to obtain the genetic and soil engineering characterization related to the geoengineering problem. The method of this study is the Geotechnical laboratory method, XRD, and SEM method. The results of the analysis show that the volcanic red clay soil in the study area is residual soil produced from the weathering of volcanic rocks composed of felsic minerals in tropical environments. This soil is clayey silt MH, loose, easily eroded, has the specific gravity water content water saturation porosity the liquid limit value of a plasticity index value of permeability has cohesion less than 1 Mpa, and an internal friction less than < 30 o. Quartz, halloysite, kaolinite, and montmorillonite are the clay minerals that can be found in this soil. It can be concluded that volcanic red clay soil in the study area is easy to landslide during the rainy deformation processes observed on slow moving landslides are attributed to non-uniform shear surfaces, hydrogeology, rock mass heterogeneity, and uncertainties associated in the determination of the predominant slope failure mechanisms. Effective early warning systems must have a good monitoring system and be designed on sound scientific and mathematical principles. Social, environmental, and economic implications of impending disaster should motivate and determine the accuracy of these systems. Analysis was made of points to consider in designing a monitoring and early warning system for the active landslide on Kariba Dam south bank slope. These considerations included geological conditions, landslide kinematics, and risk scenarios. Displacement and deformation threshold definitions that allow enough time for evacuation of wild life and people that live downstream Kariba Dam are paramount. Potential landslide triggers, that are useful in threshold definition, were identified. The existing monitoring system was modified to take into account strain rates in critical sections of the slope. It will take both a well-designed system and easy to implement evacuation procedure to protect the populace that is susceptible to the imminent In 2017, the Journal of Knowledge Management JKM celebrates its 20th anniversary. This study aims to show an updated analysis of their publications to provide a general overview of the journal, focusing on a bibliometric analysis of its publications between 1997 and 2016. Design/methodology/approach The methodology involves two procedures a performance analysis and a science mapping analysis of JKM. The performance analysis uses a series of bibliometric indicators such as h-index, productivity and citations. This analysis considers different dimensions, including papers, authors, universities and countries. VOSviewer software is used to carry out the mapping of science of JKM, which, based on the concurrence of key words and co-citation points of view, seeks to graphically analyze the structure of the references of this journal. Findings There is a positive evolution in the number of publications although with certain oscillations, which shows a growing interest in publishing in JKM. The USA and the UK lead the publications in this journal, although at a regional level, Europe is the most productive. The low participation of emerging economies in JKM is also observed. Practical implications The paper will identify the leading trends in the journal in terms of papers, authors, institutions, countries, journals and keywords. This study is useful for obtaining a quick snapshot of what is happening in the journal. Originality/value From the historical record of JKM publications, this study presents an exclusive bibliometric analysis of its publications until 2016 and identifies its main of slopes is a very serious issue in the field of geotechnical engineering. The analysis and design of failing slopes requires a thorough knowledge of the failure mechanism in order to choose the right slope stability analysis method. The two-dimensional 2D slope stability methods are very common to the engineers because of the simplicity in their assumptions. As a result the analysis results vary greatly between the different analysis methods. The importance of three-dimensional 3D slope stability analysis greatly increased where the geometry of the problem becomes complex which makes it very difficult to solve using 2D analysis. A lot many 2D slope stability methods were extended to 3D methods since 1970s based on limit equilibrium LE and finite element approaches. In this paper, slopes were analysed using 3D limit equilibrium method LEM using SLIDE3 software having different geometry and soil parameters and finally stability charts were prepared to calculate the FOS of the slopes. It is found that the slope stability factor can be read from the stability charts without the need for recent years, many disciplines have begun to adopt more systematic and standardized approaches to evaluate the impact and development of a research area with a stronger emphasis on quantitative techniques. In particular, identifying and analyzing the published literature have become important exercises for many disciplines and methods such as systematic literature review and bibliometric analysis have become more regularly used to obtain a deeper understanding of a research area. One concept that is of particular interest is the maturity, or level of development, of a research area. While this concept has been mentioned in many works, it has not yet been formalized, resulting in a lack of consensus concerning the definition of research area maturity and analysis techniques to assess maturity. Therefore, most assessments of research area maturity consider only a subset of the possible criteria with significant differences in the metrics and analyses used among different disciplines. Due to the inconsistencies in the definition and assessment of this concept, a comprehensive synthesis of this literature area is needed. This paper presents the results of a study to identify and analyze the literature, define the maturity of a research area, and synthesize the criteria for assessing maturity. The results are used to develop a generalized maturity assessment framework that establishes a comprehensive set of criteria, which can be adapted for use across a variety of research WuXueye ChenF. Benjamin ZhanSong HongA bibliometric analysis was conducted to evaluate landslide research from different perspectives during the period 1991–2014 based on the Science Citation Index-Expanded and Social Sciences Citation Index databases. Based on a sample of 10,567 articles that were related to landslides, the bibliometric analysis revealed the scientific outputs, science categories, source titles, global geographical distribution of the authors, productive authors, international collaborations, institutions, and temporal evolution of keyword frequencies. Landslide-related research has undergone notable growth during the past two decades. Multidisciplinary Geosciences, Geological Engineering, and Water Resources were the three major science categories, and Geomorphology was the most active journal during the surveyed period. The major author clusters and research regions are located in North America, Western Europe, and East Asia. The USA was a leading contributor to global landslide research, with the most independent and collaborative articles, and its dominance was also confirmed in the national/regional collaboration network. The Chinese Academy of Sciences, US Geological Survey, and Italian National Research Council were the three major contributing institutions. Guzzetti F from the Italian National Research Council was the most productive author, with the most high-quality articles. A keyword analysis found that landslide susceptibility assessment, rainfall- and earthquake-induced landslide stability, and effective research technologies and methods were consistent topics that attracted the most attention during the study period. Several keywords, such as “landslide susceptibility”, “earthquake”, “GIS”, “remote sensing”, and “logistic regression”, received dramatically increased attention during the study period, possibly signalling future research Donghekou landslide-debris flow was a remarkable geological disaster triggered by the Wenchuan earthquake in 2008. The dynamic process of a rapid landslide-debris flow is very complicated and can be divided into two aspects the slope dynamic response of the earthquake and the mass movement and accumulation process. A numerical method combined with a finite difference method FDM and discrete element method DEM for simulation of landslide-debris flow under seismic loading is presented. The FDM and DEM are coupled through the critical sliding surface, initiation time and velocity. The dynamic response of the slope is simulated by the finite difference method, and critical sliding surface is determined using the earthquake response spectrum method. The landslide initiation time and the velocity are determined by time-history analysis. The mass movement and accumulation process is simulated using the discrete element method. Simulation results demonstrate that the maximum amplification coefficient of dynamic acceleration for the Donghekou slope is approximately the initiation time of landslide is approximately s, and the average initial velocity of the sliding mass is approximately m/s. The failure of the slope is the result of elevation-orientated amplification effect and the sliding mass triggered with a small initial velocity. The numerical simulated result of the maximum sliding velocity is approximately m/s, and the mass is disintegrated rapidly because of collision and free fall. The landslide velocity decreases when the flowing mass reaches a lower slope angle and gradually comes to a stop, and the total travel distance is approximately 2400 N. PetleyGlobal loss of life from landslides is poorly quantified. A global data set of fatalities from nonseismically triggered landslides that resulted in loss of life between 2004 and 2010 permits for the first time proper quantification of impacts and spatial distributions. In total, 2620 fatal landslides were recorded worldwide during the 7 yr period of the study, causing a total of 32,322 recorded fatalities. These total numbers of landslides and victims are an order of magnitude greater than other data sets have indicated, but analysis of the data suggests that it may still slightly underestimate the true human costs. The majority of human losses occur in Asia, especially along the Himalayan Arc and in China. This geographical concentration dominates the annual landslide cycle, which peaks in the Northern Hemisphere summer months. Finally, numbers of fatalities per event show a fat-tailed power law distribution, with the density of landslides being moderately correlated with the population density on a national BruggersR. SkinnerR. William RudolphThe Eden Canyon Road landslide is a deep-seated, 150-m 500-ft long, 50-m 160-ft wide landslide that affected approximately 50 m 160 ft of roadway. The slide, activated by heavy rainfall during winter 2006, was consequently evaluated through field exploration, including drilling and sampling of test borings, downhole logging of 60-cm 24-in diameter borings, and installing an inclinometer. The slide plane was estimated to be at a depth of 12 m 40 ft below the roadway. Upslope, numerous areas of seepage were observed within the landslide area and slow seepage was observed from the sidewalls of the borings. Groundwater was observed in the exploratory borings at depths of about 6 m 20 ft. The active landslide was associated with the reactivation of a portion of an older, dormant landslide. Complete repair of the active landslide was ruled out for several reasons. Mitigation included horizontal drains up to 185 m 600 ft long and a gravity buttress. The gravity buttress was an innovative system of counterfort subsurface walls of overlapping drilled shafts that were filled with cast-in-place concrete. The drilled shafts were approximately 1 m 3 ft in diameter and extended from about m 5 ft below the roadway surface to a depth of at least 3 m 10 ft below the base of the landslide.
Bencana tanah longsor telah menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Jumlah kejadian tanah longsor semakin meningkat hampir setiap tahunnya terutama saat memasuki musim penghujan. Berdasarkan statistik, dalam kurun waktu tahun 2005 – 2011 tercatat kejadian tanah longsor sebanyak 809 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 2484 orang tewas. Walaupun rawan terhadap bencana tanah longsor, pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai bencana ini cukup rendah. Ini dikarenakan langkanya bahan pendidikan atau media pembelajaran yang menarik di masyarakat mengenai bencana dan mitigasinya. Dalam hal ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG membuat media pembelajaran melalui penerbitan buku tentang tanah longsor untuk tingkat TK sampai SMA. Pemahaman tentang bencana sejak usia dini diprediksi akan lebih memberi kesadaran bukan hanya tentang bencana itu sendiri namun juga tentang bagaimana menjaga kelestarian alam untuk mengurangi efek mematikan dari bencana seperti ini. Media pembelajaran melalui buku ilmiah populer ini akan mengenalkan kepada anak-anak tentang; 1 Bagaimana bencana datang dan ciri-ciri daerah rentan bencana itu; 2 Apa tindakan yang harus dilakukan saat melihat/ merasakan tanda-tanda akan terjadinya bencana; 3 Apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan bencana di kemudian hari. Kedua buku ini disampaikan secara sederhana, menarik dan informatif yang disesuaikan dengan minat anak-anak usia TK – SMA dalam bentuk komik dan buku yang berwarna serta penuh gambar. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 17-24 Hal 17 BUKU MENGENAL TANAH LONGSOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BENCANA SEJAK DINI Yukni Arifianti Sari Bencana tanah longsor telah menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Jumlah kejadian tanah longsor semakin meningkat hampir setiap tahunnya terutama saat memasuki musim penghujan. Berdasarkan statistik, dalam kurun waktu tahun 2005 – 2011 tercatat kejadian tanah longsor sebanyak 809 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 2484 orang tewas. Walaupun rawan terhadap bencana tanah longsor, pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai bencana ini cukup rendah. Ini dikarenakan langkanya bahan pendidikan atau media pembelajaran yang menarik di masyarakat mengenai bencana dan mitigasinya. Dalam hal ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG membuat media pembelajaran melalui penerbitan buku tentang tanah longsor untuk tingkat TK sampai SMA. Pemahaman tentang bencana sejak usia dini diprediksi akan lebih memberi kesadaran bukan hanya tentang bencana itu sendiri namun juga tentang bagaimana menjaga kelestarian alam untuk mengurangi efek mematikan dari bencana seperti ini. Media pembelajaran melalui buku ilmiah populer ini akan mengenalkan kepada anak-anak tentang; 1 Bagaimana bencana datang dan ciri-ciri daerah rentan bencana itu; 2 Apa tindakan yang harus dilakukan saat melihat/ merasakan tanda-tanda akan terjadinya bencana; 3 Apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan bencana di kemudian hari. Kedua buku ini disampaikan secara sederhana, menarik dan informatif yang disesuaikan dengan minat anak-anak usia TK – SMA dalam bentuk komik dan buku yang berwarna serta penuh gambar. Kata Kunci Longsor, Buku, Media, Pembelajaran, Bencana Pendahuluan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang selalu bergerak dan saling menumbuk. Konsekuensi dari tubrukan tersebut adalah terbentuknya jalur gunungapi di Indonesia. Keberadaan jalur gunungapi ini menyebabkan pada beberapa wilayah Indonesia terbentuk pegunungan dan perbukitan dengan kemiringan lereng landai hingga terjal. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia memiliki potensi bencana tanah longsor yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan. Bencana tanah longsor bersifat lokal, namun banyak tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Dalam jangka waktu lama, bencana tanah longsor menyebabkan lebih banyak kerugian dibandingkan bencana lain. Jumlah kejadian tanah longsor semakin meningkat memasuki musim penghujan terutama di daerah-daerah perbukitan terjal. Berdasarkan statistik, dalam kurun waktu tahun 2005 – 2011 tercatat kejadian tanah longsor pada 809 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengakibatkan korban jiwa mencapai 2484 orang tewas Gambar 1 PVMBG, 2012. Untuk itu perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi risiko bencana. Terkait hal tersebut pemerintah melaksanakan penyelenggaraan Pengurangan Risiko Bencana PRB dengan landasan hukum UU RI no. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana’. Keberadaan UU RI no. 24 tahun 2007 ini telah mengubah pola pikir penanganan bencana menjadi penanggulangan bencana yang lebih menitikberatkan pada upaya-upaya sebelum terjadinya bencana Gambar 2. Penanggulangan bencana tidak hanya berorientasi pada saat tanggap darurat, melainkan dilakukan sebelum pra bencana, pada saat terjadi bencana dan setelah pasca bencana. Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Hal 18 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 18-24 Kerangka Aksi Hyogo 2005-2015 menyatakan salah satu prioritas dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana PRB adalah pentingnya menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun sebuah budaya keselamatan dan ketangguhan di semua tingkat Astuti, dkk., 2010. Di sini peran sekolah sebagai institusi pendidikan sangatlah strategis, terkait pengembangan pengetahuan yang diperlukan dalam upaya mitigasi. Hal ini pun sesuai dengan tema yang diangkat United Nations International Strategy for Disaster Reduction UN ISDR dalam hari pengurangan risiko bencana sedunia 2007 yaitu “Institutionalizing Integrated Disaster Risk Management At School”. Tema ini terlahir dari harapan untuk mengurangi risiko bencana melalui pengenalan sejak dini tentang risiko-risiko bencana kepada siswa-siswa sekolah dan bagaimana membangun kesiapsiagaan bencana Akbar, 2010. Gambar 1. Statistik jumlah kejadian tanah longsor dan jumlah korban jiwa akibat bencana tanah longsor dalam kurun waktu 2005 – 2011 PVMBG, 2012. Gambar 2. Ilustrasi yang menggambarkan upaya penanggulangan bencana. Tindakan PRB dapat dilakukan jika ada penumbuhan pola pikir sadar terhadap ancaman bencana bagi masyarakat sekitar lokasi rawan bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagi cara dan salah satunya adalah melalui kegiatan pendidikan mitigasi bencana kepada para siswa di sekolah-sekolah. Pendidikan mitigasi bencana ini tidak perlu masuk ke dalam kurikulum tetapi bisa berupa kurikulum lokal dalam bentuk suplemen buku, dalam hal Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 19-24 Hal 19 ini mengenai bencana tanah longsor. Buku ini dibuat untuk memberikan sosialisasi pengetahuan tentang bencana tanah longsor sedini mungki. Diharapkan media pembelajaran ini bisa menjadi bekal yang cukup untuk mempelajari dan memberdayakan budaya mitigasi bencana baik sebelum, saat dan pasca bencana secara optimal. Pembelajaran Bencana Sejak Dini Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling berisiko terkena bencana. Selain kondisinya yang memang sudah rentan, tingginya risiko bencana terhadap anak-anak salah satunya disebabkan oleh faktor keterbatasan pemahaman tentang risiko-risiko bencana yang berada di sekeliling mereka. Pengetahuan dan pemahaman yang rendah terhadap risiko bencana ini kemudian berakibat tidak adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Penanggulangan bencana yang baik harus terintegrasi ke dalam sektor pendidikan, karena pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Kegiatan pengintegrasian ini bisa dimulai sejak dini dimulai yaitu anak-anak di jenjang TK-SD sampai jenjang SMP-SMA. Penanggulangan bencana sejak dini di Jepang dapat menjadi contoh untuk mengkampanyekan upaya meminimalisasi kerugian akibat bencana. Dalam mempersiapkan diri guna menghadapi bencana alam, Jepang menerapkan standar keamanan yang sangat tinggi. Hampir semua penduduk telah dilatih sejak usia dini dalam hal mengatasi keadaan darurat. Hal ini bisa diterapkan pula di Indonesia dengan menjadikan bencana sebagai materi pembelajaran di sekolah untuk mengenalkan bencana dan mitigasinya. Ini artinya anak-anak yang terbiasa bersinggungan dengan bencana dianggap mampu membuat keputusan dan berperan aktif ketika bencana terjadi, sehingga mereka mengerti bagaimana cara menyelamatkan diri. Anak-anak adalah pemain utama dalam kegiatan pembelajaran sejak dini ini. Kegiatan pembelajaran bencana ini bisa meliputi bagaimana menilai, merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi serta mempengaruhi teori dan praktik Benson and Bugge, 2006. Buku Sebagai Media Pembelajaran Pembelajaran sebagai suatu sistem merupakan pengorganisasian berbagai komponen dalam upaya mengubah siswa mencapai suatu kondisi yang lebih meningkat secara positif. Untuk mencapai sasaran pembelajaran dibutuhkan banyak persyaratan menyangkut materi, dalam hal ini materi yang meliputi bahan ajar atau medianya Sutjiono, 2005. Lemahnya pemahaman anak tentang bencana dan mitigasinya di sekolah formal lebih disebabkan karena pesan yang disampaikan oleh media pembelajaran yang ada tidak menarik, monoton dan tidak mengasah aspek keterampilan dan sikap anak. Padahal pesan pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Syarat utama tentunya materi bahasan disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak yaitu dari tingkat TK sampai SMA. Kemudian, pemilihan isi dan gaya penyampaian pesan mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada anak-anak. Selain itu harus merangsang siswa memproses apa yang dipelajari serta memberikan rangsangan belajar baru. Terakhir, bisa mengaktifkan anak dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong anak-anak untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. Agar media pembelajaran bermanfaat secara optimal, maka dipilih media yang tepat, cost/biaya, pembaruan, dukungan, dan teknologi. Buku merupakan media yang tepat karena memenuhi unsur-unsur tersebut. Buku mudah diakses oleh semua kalangan, tidak memerlukan media lain untuk mengaksesnya sehingga biaya pengadaannya menjadi lebih murah dan dengan adanya dukungan pengadaan dari pemerintah sebagai penyelenggara pembelajaran maka masalah akses, biaya, dukungan dan kebaruan bisa teratasi sekaligus. Maka Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menerbitkan dua buah buku tentang tanah longsor untuk tingkat TK-SMA. Teknologi dalam hal ini terkait dengan sifat media buku tersebut. Buku merupakan media visual. Seseorang akan belajar secara maksimal Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Hal 20 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 20-24 jika berinteraksi dengan stimulus yang cocok dengan gaya belajarnya. Materi atau media yang bersifat visual antara lain dapat berbentuk peta, foto, ilustrasi gambar, diagram, poster, atau pun komik Waluyanto, 2010. Buku yang di dalamnya mengandung banyak materi visual sebagai media pembelajaran dipandang efektif untuk pembelajaran. Perpaduan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti dan alurnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat. Buku sebagai media pembelajaran, selain ringan juga mampu menyampaikan informasi secara jelas, runtut, dan menyenangkan. Buku Mengenal Tanah Longsor Buku mengenai bencana tanah longsor di masyarakat umum, sebagai contoh di toko-toko buku atau di lembaga-lembaga pendidikan tidak mudah didapatkan. Kalau pun ada, buku-buku tersebut Gambar 3, baik dalam bentuk komik ataupun tulisan yang dipadu dengan ilustrasi-ilustrasi gambar, bukan merupakan buku yang bisa diakses dengan gratis. Adapun buku yang bisa didapatkan dengan cuma-cuma, media penyebarannya dalam bentuk e-book buku elektronik, artinya masyarakat harus mencetak atau memperbanyak sendiri. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG mengupayakan suatu kegiatan agar masyarakat mendapatkan akses buku mengenai bencana tanah longsor secara gratis tanpa harus memperbanyaknya sendiri. Sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan bencana, PVMBG pada tahun 2010 menerbitkan dua buah buku tentang tanah longsor untuk tingkat TK-SMA. Edisi keduanya terbit pada tahun 2011. Buku tanah longsor untuk tingkat TK dan SD berjudul “Ayo Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor”, sedangkan untuk tingkat SMP-SMA “Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor” Gambar 4. Gambar 3. Beberapa contoh buku mengenai bencana tanah longsor. Gambar 4. Buku tanah longsor untuk tingkat TK – SD Kiri; Buku tanah longsor untuk tingkat SMP – SMA Kanan Yukni, 2011. Kedua buku ini mencantumkan sedikitnya empat pokok pikiran 1 Apa itu bencana, 2 ciri-ciri daerah rentan bencana, gejala awal atau tanda-tanda bencana akan terjadi, 3 tindakan darurat yang dilakukan saat tanda-tanda akan terjadinya bencana muncul dan 4 upaya praktis sebelum, saat dan pasca bencana untuk meminimalkan bencana. Buku “Ayo Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor” dibuat dalam bentuk komik Gambar 5. Di sini dijelaskan apa, kapan dan bagaimana bencana longsor itu terjadi dan jenis longsoran. Selanjutnya dikenalkan penyebab terjadinya Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 21-24 Hal 21 longsoran dan tanda-tanda tanah longsor. Buku disampaikan secara ringan, tidak bertele-tele dan jumlah halamannya sedikit, terdiri dari 20 halaman. Ini memungkinkan siswa untuk bisa lebih menyerap apa yang disampaikan dalam buku tersebut. Gambar 5. Buku tanah longsor dengan format komik Yukni, 2011. Buku “Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor” dibuat dengan format tulisan dipadu ilustrasi-ilustrasi gambar dan foto Gambar 6. Penjelasan yang terdapat dalam buku sama dengan buku untuk tingkat TK-SD. Perbedaannya, penjelasan yang disampaikan buku yang berjumlah 30 halaman ini lebih detail. Walaupun detail, isinya tetap memakai bahasa yang mudah dipahami dan gambar yang menarik. Gambar 6. Buku tanah longsor dengan format tulisan dipadu ilustrasi gambar dan foto Yukni, 2011. Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Hal 22 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 22-24 Buku untuk tingkat SMP – SMA ini juga memaparkan strategi mitigasi bencana tanah longsor yang dilakukan pemerintah melalui PVMBG Gambar 7. Strategi mitigasi bencana tanah longsor tersebut antara lain • Pemetaan, menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam di suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana. • Penyelidikan, mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah. • Pemeriksaan, melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya. • Pemantauan, dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomidan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut. • Sosialisasi, memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau masyarakat umum, tentang bencana tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara seperti menerbitkan buku tentang bencana, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah. Gambar 7. Strategi mitigasi tanah longsor di PVMBG yang dituangkan dalam buku tingkat SMP- SMA Yukni, 2011. Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 23-24 Hal 23 Buku ini disiapkan sebagai buku ilmiah populer yang disampaikan secara sederhana. Daya tariknya terletak pada pewarnaan yang bagus, teks yang mudah dipahami, gambar yang menarik dan ditunjang kertasnya yang cukup berkualitas. Buku mengenal tanah longsor dengan ukuran 24,3 cm x 17 cm ini dianggap praktis sebagai buku-buku panduan. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, buku ini mampu berperan sebagai media pembelajaran yang baik tentang konsep mitigasi bencana sejak usia dini. Pemahaman tentang bencana sejak usia dini diprediksi akan lebih memberi kesadaran bukan hanya tentang bencana itu sendiri namun juga tentang bagaimana menjaga kelestarian alam untuk mengurangi efek mematikan dari bencana seperti ini. Buku-buku ini sebagai media pembelajaran tentunya tidak hanya diperuntukkan untuk anak-anak, namun bisa digunakan pihak lainnya, seperti guru, orang tua dan pendidik lainnya sebagai penyampai pesan. Pembelajaran bersama antara anak dengan pihak pendidik akan mengembangkan pembelajaran kualitatif. Jika anak dapat memahami konsep maka akan meningkatkan peluangnya dalam menyelamatkan diri dari bencana, dapat mengenali tanda-tanda peringatan, memahami faktor dasar, mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak sebelum bencana terjadi dan juga bagaimana harus bereaksi pada saat dan setelah bencana. Jika hal ini dapat dicapai maka anak pun kemudian akan mampu dengan sendirinya menilai, merencanakan, mengimplementasikan, dan lain-lainnya. Kesimpulan Jika anak-anak diajarkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, mereka akan membawa perubahan yang signifikan di masyarakat karena mereka adalah masa depan. Pendidikan melalui salah satu medianya yaitu buku merupakan sumber daya untuk menyiapkan anak-anak dalam pembelajaran bencana sejak dini. Buku ini hanya salah satu media, ada banyak media inovatif lainnya yang bisa dikembangkan untuk melengkapi kegiatan pembelajaran bencana. Dengan mengacu pada buku ini, media pembelajaran lainnya bisa diciptakan misalnya film video, permainan puzzle, ular tangga, monopoli, dan alat peraga. Bencana tentunya sesuatu yang tidak kita harapkan. Walaupun rawan terhadap bencana alam, kesadaran mengenai bencana seperti ini cukup rendah di Indonesia. Ini ditunjukkan oleh langkanya media pembelajaran mengenai bencana alam dan mitigasinya yang tersedia bagi masyarakat. Keberadaan buku ini sebagai bagian dari pendidikan kebencanaan. Pembuatan media pembelajaran untuk kesiapan dan mitigasi terhadap bencana alam akan memainkan bagian penting untuk membangun budaya masyarakat sadar, waspada, dan siap menghadapi/ mengantisipasi bencana. Daftar Pustaka Akbar, Setiawan. 2010. Pengembangan Model Sekolah Siaga Bencana melalui Integrasi Pengurangan Risiko Bencana dalam Kurikulum. Jakarta. Konferensi Nasional Sekolah Aman. Astuti, dan Sudaryono. 2010. Peran Sekolah dalam Pembelajaran Mitigasi Bencana. Jakarta. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, Volume 1 Nomor 1. Bambang R., dan Bambang S. 2008. Mengenal Bencana Alam Tanah Longsor. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Benson, and Bugge. 2006. Child-led Disaster Risk Reduction A Practical Guide. Jakarta. Save The Children Foundation. Shone, Rob. Komik Pendidikan Bencana Alam Salju dan Tanah Longsor. Jakarta. Elex Media Komputindo. Sutjiono, Thomas. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, No. 04/Th. IV/Juli 2005. Hal 76-84. Tessa, dan Wardhani. 2007. Seri Bencana Alam di Indonesia Banjir dan Tanah Longsor. Jakarta. Penerbit Erlangga. Tim Paket Pedoman Umum Penanggulangan Bencana untuk Masyarakat Umum PUPBM. 2007. Tanah Longsor Kisah tentang Peran Masyarakat Desa Saat Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini Yukni Arifianti Hal 24 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 3,Desember 2011 24-24 Terjadi Bencana Tanah Longsor. Jakarta. Yayasan IDEP. Tim Penyusun Seri Komik Bencana Alam. 2008. Mari Belajar tentang Tanah Longsor. Yogyakarta. Penerbit Postmo. UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education, 2007. Kesiapan dan Pendidikan Bencana Alam untuk Pembangunan Berkesinambungan. Bangkok. UNESCO. Waluyanto, Heru Dwi. 2010. Komik sebagai Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta. diakses tahun 2012. Yukni, Arifianti. 2011. Ayo Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor. Bandung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Yukni, Arifianti. 2011. Mengenal Lebih Dekat Tanah Longsor. Bandung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. ... The landslide that occurred in Way Krui Sub-district caused along the road is surrounded by mountains or cliffs so that when the heavy rains in a long time then there will be a landslide because the land can not resist the heat of the water. Landslides that occur cause casualties, property loss, and environmental damage [4]. So the disaster that resulted in thousands of casualties loss of property is not something good for human [5]. ...... Selain itu agar siswa dapat membangun sikap kesiapsiagaan terhadap bencana, khususnya erupsi gunung api. Sehingga pembelajaran mitigasi bencana sejak dini yang diberikan di tingkat sekolah dasar adalah langkah awal membangun sikap tanggap bencana Arifianti, 2011 Usaha memberikan pemahaman materi tentang mitigasi bencana erupsi gunung api pada tingkat sekolah dasar dapat diberikan melalui substansi materi IPA. Adanya perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 13 merupakan salah satu usaha pemerintah dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum. ...Ika MevianaNelya Eka Susantip>In science subjects at the elementary school level, the concept of geologi’s disaster can be introduced, such as disaster mitigation, namely volcanic eruption disaster. The purpose of this study was to determine the contents feasibility and the book presentation of disaster mitigation education material. In addition, the purpose of developing textbooks was to determine students' understanding of volcanic eruption disaster mitigation materials. This research was designed with a modified 4-D development design. The 4-D development design stages are Define, Design, Develop, and Disseminate. In this study the 4-D design was modified into three steps, namely Define, Design, Develop. Based on the results of research and discussion, the feasibility of the contents and presentation of the book with Disaster Mitigation education material for grade 5 students after going through a series of processes including the validation from material experts, product presentation, language, graphics, limited trials, and field trials, the product is categorized of having very good quality. The level on students understanding of disaster mitigation education material of grade 5 books as a developed product is seen based on students cognitive and affective aspects. Based on the result of the student work on the post test sheet, the average value obtained by the students is 82,25, it incates that students learning process about the mitigation of volcanic eruption disaster have been completed. The dominant scientific attitude of students are curiosity, gaining new information, and cooperation. These scientific atitudes are reflected in the activities of students who are interested in repeating the experiments and their harmonious work shown by the fact that they can work well together with friend within their group. Keywords development; textbooks; disaster mitigation; volcanoes
report text about tanah longsor